Halooo.
Kali ini
saya akan meriview blog http://manja-uperp20141.blogspot.co.id Blog
tersebut merupakan blog kelompok batch5. Topik yang saya review kali ini
tentang Accounting Modul Proses PT. Macan Jaya Retailer
Siklus akutansi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan yang
dapat dipertanggungjawabkan dan serta diterima secara umum prinsip-prinsip dan
kaidah akutansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik dari
segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akutansi dalam suatu periode
tertentu.
Suatu proses akuntansi mensyaratkan adanya siklus akuntansi didalam
prosesnya yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan informasi ekonomi.
Siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari
urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan
informasi laporan keuangan.Berikut ini adalah gambar dari siklus
akuntansi:
Gambar
1: Siklus Akutansi
Ada beberapa
tahapan yang harus dilakukan di dalam suatu siklus akutansi, yaitu:
A. Tahap
Pencatatan
- Pembuatan atau Penerimaan Bukti Transaksi
Transaksi adalah
situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi
keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti
faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti
Transaksi. Dalam akuntansi suatu transaksi diukur dengan satuan mata uang.
Oleh sebab itu transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam
akuntansi. Jadi yang dimaksud transaksi dalam akuntansi dalam arti yang
spesifik yaitu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Karena hal tersebut
yang disebut dokumen transaksi dalam akuntansi adalah dokumen transaksi yang
mempengaruhi posisi keuangan. Ini adalah satu perbedaan sistem informasi
akuntansi dengan sistem informasi manajemen, dimana transaksi dalam sistem
informasi manajemen adalah semua kejadian yang melibatkan unsur lingkungan baik
yang berpengaruh maupun tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan.
Pada perusahaan
besar yang transaksinya dalam jumlah besar terutama pada transaksi pembelian,
perlu dilakukan pengawasan, pemeriksaan baik terahadap kwantitas maupun
kwalitas. Untuk setiap pembelian dibuatkan surat permintaan pembelian (Purchase
Request) selanjutnya Order pembelian (Purchase Order). Sampai
disini belum ada transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan dengan demikian
dua dokumen tersebut tersebut adalah dokumen akuntansi yang tidak termasuk
dalam bukti transaksi. Dokumen tersebut berfungsi hanya sebagai dokumen referensi.
Dalam proses
penerimaan barang/jasa dibuatkan “Surat Bukti Penerimaan” atau
apapun nama nya sesuai dengan barang atau jasa yang diterima bisa juga “Berita
Acara Penerimaan” yang memuat informasi tentang kwantitas dan kwalitas serta
menunjukan identifikasi dokumen pengantar supplier dan identifikasi dokument
pembelian. Surat bukti penerimaan menunjukan pengaruhnya terhadap posisi
keuangan, yaitu penambahan terhadap aset atau biaya. Surat bukti penerimaan ini
adalah dokumen akuntansi yang tergolong bukti transaksi.
Hal yang
spesifik dalam membuat bukti transaksi adalah bahwa setiap membuat bukti
transaksi dengan sistem komputer, pada saat itu data tersimpan dalam sistem
komputer. Data yang tersimpan tersebut selanjutnya diolah oleh sistem komputer
menjadi informasi yang berguna. Tidak demikian halnya dengan sistem akuntansi
manual dimana data dicatat secara berulangkali dari bukti transaksi sehingga
menimbulkan kesan bahwa akuntansi itu sulit dan membuat jenuh.
- Pencatatan
dalam jurnal (Buku Harian)
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi yang terjadi secara kronologis
(berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukkan akun yang didebet dan dikredit
beserta jumlahnya masing-masing. Jurnal merupakan catatan pertama setelah
adanya bukti transaksi sebelum dipindahkan ke buku besar sehingga disebut juga
sebagai catatan asli (book of original entry). Berikut ini
merupakan contoh jurnal umum
Gambar 2: Contoh Jurnal Umum
- Pemindah
Bukuan ke Buku Besar
Buku besar / Ledger adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas
transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan
tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang
menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikanyang
berasal dari jurnal. Akun buku besar kadang-kadang tidak
mencerminkan data secara rinci, seperti rekening Utang, Piutang dan Persediaan
Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang
secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu
buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu . Berikut
ini merupakan contoh buku besar:
B. Tahap Pengihtisaran
- Pembuatan Neraca Saldo (Trial Balance)
Neraca saldo diperlukan untuk memastikan bahwa tidak adanya kesalahan di
dalam mem-posting jumlah debit/keredit dari jurnal ke buku besar. Tujuan
pembuatan neraca saldo untuk membuktikan bahwa diantara jumlah debit dengan
jumlah kredit telah sama (equality). Jika antara jumlah debit dan kredit dalam
neraca saldo tidak sama, maka hal ini bisa disebabkan:
1. Terdapat kesalahan dalam mengidentifikasi jurnal;
2. Terdapat transaksi bisnis yang tidak dijurnalkan (terlewat);
3. Terdapat transaksi bisnis yang di jurnalkan secara ganda (Double)
Berikut ini merupakan contoh neraca saldo
- Jurnal
Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo
rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi,
atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan
periode yang lain.
Saldo rekening yang perlu disesuaikan adalah :
- Penyusutan/depresiasi aset tetap
- Beban dibayar di muka
- Beban yang masih harus dibayar
- Pendapatan diterima di muka
- Piutang Pendapatan
Berikut ini merupakan contoh jurnal penyesuaian
- Neraca
Saldo Disesuaikan
Neraca saldo yang disesuaikan adalah neraca dari jumlah keuangan yang
mengalami penyesuaian.
- Perhitungan Rugi Laba dan Neraca
Laporan laba rugi adalah laporan yang merupakan bagian dari laporan
keuangan yang memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik itu
pendapatan dan pengeluaran selama peride tertentu. Laporan
laba-rugi ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat dijadikan
alat untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan
keuangan yang memakai laporan laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas masa
depan, seperti para investor dan kreditor. para investor dan kreditor perlu
untuk memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka menyuntikkan
dana mereka ke perusahaan tesebut, tentu saja parauang baik investor dan
kreditor tidak mau menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka nilai arus
kas atau kinerjanya k dan mengandung resiko yang terlalu besar. Berikut
merupakan contoh laporan raba rugi
- Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang berguna untuk menyampaikan
informasi keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan memuat beberapa hal, diantaranya harta, utang, modal, dan
semua pendapatan yang diperoleh serta beban-beban yang dikeluarkan perusahaan
pada periode tertentu dalam rangka untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Berikut
tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan:
1. Memberikan informasi keuangan mengenai aktiva, kewajiban, dan
modal suatu perusahaan yang dapat dipercaya;
2. Memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang perubahan aktiva
bersih atau neto (aktiva yang telah dikurangi kewajiban) suatu perusahaan;
3. Memberikan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakai laporan
untuk menaksirkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Penyusunan
laporan keuangan biasanya akan dimulai dari laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.
- Jurnal Penutup
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi
untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara. Akibat penutupan ini
maka rekening–rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol. Berikut
ini merupakan contoh jurnal penutup.
- Pembuatan
Neraca Saldo Penutup
Dengan selesainya pembuatan jurnal penutup dan melakukan penutupan buku
besar seperti tersebut di atas, maka tahapan berikutnya adalah membuat
neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah daftar
yang memuat semua perkiraan riil beserta saldonya setelah dilakukan penutupan
buku besar. Neraca saldo setelah penutupan ini dibuat untuk memastikan
bahwa saldo-saldo yang terdapat dalam pembukuan berada dalam keadaan seimbang
dan sesuai dengan saldo yang dilaporkan dalam neraca dan neraca saldo setelah
penutupan merupakan awal pencatatan pada periode akuntansi berikutnya. Berikut
ini merupakan contoh neraca saldo penutup.
- Jurnal
Pembalik
Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan
dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini
bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat
jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal penyesuian yang dibalik
adalah:
1. Hutang Biaya;
2. Piutang Pendapatan;
3. Pendapatan diterima dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan;
4. Biaya dibayar dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya).